Petualangan Besar AULIA Preschool: Yogyakarta, Kami Datang!

Acara hampir mendekati akhir, MC pun bersiap melanjutkan ke sesi penutupan… tapi tiba-tiba suasana aula berubah.
Musik berhenti. Slide rundown acara pun tertahan. Dan… dari sisi belakang panggung, muncul sosok yang tak asing lagi — Bapak Fachri Permadi, A. Md. Kom., dari manajemen AULIA, dengan senyum khasnya dan langkah yang penuh percaya diri.

Semua yang hadir mendadak diam — “Lho, ini nggak ada di rundown…”
Benar saja, ini adalah salah satu kejutan yang tidak dicantumkan dalam skenario acara. Dan seperti yang biasa terjadi di AULIA, kejutan dari manajemen biasanya tidak pernah setengah-setengah.

Dengan mikrofon di tangan, Pak Fachri menyampaikan bahwa sudah saatnya AULIA Preschool memberikan penghargaan khusus bagi para pejuang pendidikan yang selama ini bekerja di balik layar kelas. Mereka bukan hanya guru biasa, tapi pendidik sejati yang memberi hati, waktu, dan dedikasinya untuk anak-anak.

Tepuk tangan pun menggema di seluruh ruangan. Mata para guru tampak berbinar, mungkin karena kaget, mungkin juga karena haru. Tapi satu yang pasti — penghargaan ini datang dari hati, dan ditujukan untuk mereka yang setiap hari memberi dengan tulus.

Dan akhirnya, tibalah pada penghargaan paling prestisius di AULIA Preschool — penghargaan yang tidak hanya berbicara soal tanggung jawab, tapi juga tentang semangat, konsistensi, nilai kolaborasi, dan keteladanan dalam pendidikan.

Di bawah semangat besar bertajuk #ImprovingTogether, Bunda Mandha menjadi contoh nyata bahwa guru bukan sekadar pengajar, tapi pendamping tumbuh kembang anak yang sejati. Beliau mampu menjembatani komunikasi antara sekolah dan rumah, membangun kepercayaan dengan wali murid, dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan namun terarah. Di matanya, setiap anak adalah pribadi yang harus dihargai. Di langkahnya, setiap kegiatan adalah proses pembelajaran yang bermakna.

Saat namanya diumumkan, Bunda Mandha terlihat kaget, lalu pelan-pelan menunduk dengan mata berkaca-kaca.
Dari sisi panggung, Bunda Henny Setyowati, S. Pd., Kepala Sekolah AULIA, berjalan menghampiri. Beliau memeluk Bunda Mandha erat — bukan sekadar simbol penghargaan, tapi ungkapan cinta dari seorang pemimpin untuk rekan pendidik yang tumbuh bersama visi yang sama.

Dalam pidato singkatnya, Bunda Henny menyampaikan pernyataan yang menggetarkan:

Tepuk tangan bergema lebih keras dari sebelumnya.
Dan kalimat yang ditutup oleh Bunda Henny menjadi gema yang tak akan mudah dilupakan:

"Guru bukan pahlawan tanpa tanda jasa. Guru harus diingat jasanya, dengan apresiasi yang nyata dan berkelanjutan."

Suasana aula hening sejenak, lalu kembali dipenuhi semangat. Karena semua yang hadir tahu, inilah momen klimaks — saat penghargaan, visi, dan harapan bersatu dalam satu panggung kecil di tengah keluarga besar AULIA Preschool.